Senin, 02 Desember 2013

penentuan struktur alkaloid

Penentuan struktur alkaloid
Isolasi senyawa alkaloid dari kulit batang Songa, menghasil kan 4 fraksi yang telah teruji positif senyawa alkaloidnya yaitu: fraksi I klorobin N-oksida, fraksi II sriknin N-oksida, fraksi III Brusin dan fraksi IV Brusin N-Oksida. 
 
Elusidasi struktur keempat senyawa murni tersebut dilakukan dengan pengambilan data dari spektrometri massa (JOEL SX- 102) dan spektrometri RMI (1H, 13C), serta RMI 2 D (1H-1H COSY, 13C–1H COSY), BRUKER AVANCE DPX – 300 MHz.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pemurnian dengan KCKT pada fraksi IV memberikan senyawa  yang berbentuk padatan berwarna putih, dan memberikan reaksi positif pada reaksi warna Dragendorff yang karakteristik untuk senyawa alkaloid. Analisis spektrum dari spektrometri massa FABMS (positif) pada fraksi IV, memperlihatkan m/z 395 (100%, M + 1)+. Analisis fragmentasi menunjukkan adanya pecahan pada molekul-molekul m/z 365 (M-CH2CH3)+, m/z 335 (365-CH2O)+, dan m/z 280 [365-(CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-N-CH3)]+.
Analisis data spektrum   (RMI) proton memberikan dua gugus metoksi pada H 3,87 (s) dan H 3,90 (s). Penyidikan pada daerah medan rendah low field diperoleh sinyal-sinyal pada H 7,79 (s, H-1); H 6,37 (s, H-4) yang menunjukan adanya disubstitusi cincin aromatik pada atom C-2 dan C-3. Sedangkan pada H 5,98 (t, melebar, H-22) menunjukan adannya satu proton gugus alil pada cincin lainnya .
Analisis data spektrum RMI karbon dan analisis DEPT (Distortionless Enhancement Polarization Transfer) memberikan sinyal atom karbon sebanyak 23 yang terdiri dari 9 sinyal pada medan rendah (100,9-169,1 ppm ) dan 14 sinyal pada medan tinggi high field (26,5-77,7 ppm ). Penyidikan kesembilan sinyal pada medan rendah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : C 169,1 (s, C-10); C 149,4 (s, C-2); C 146,4 (s, C-3); C 139,1 (s, C-5); C 135,8 (s, C-6); C 128,9 (d, C-22); C 122,7 (s, C-21); C 105,4 (d, C-4); dan C 100,9 (d, C-1). Sedangkan penyidikan untuk sinyal-sinyal yang terdapat pada medan tinggi dapat dijelaskan dengan menggunakan analisis spektrometer RMI 2D (1H-1H COSY) yaitu terdapat korelasi antara H-11 dengan H-12; H-12 dengan H-13; H-13 dengan H-8, dan H-14 dengan H-15; H-15 dengan H-16; H-17 dengan H-18; H-23 dengan H-22 dan diantara proton-proton pada H-20.
Dari penyusunan pergeseran proton dapat dikorelasikan dengan karbonnya menggunakan analisis data spektrum RMI 2D 1H- 13C COSY. Jadi berdasarkan pada data analisis RMI proton, RMI karbon, RMI 2D 1H-1H COSY, dan 1H-13C COSY, serta spektrometri massa FABMS, dapat disimpulkan bahwa senyawa kimia yang terdapat pada fraksi IV merupakan senyawa alkaloid brusin.






Permasalahan:
Pada artikel diatas dijelaskan bahwa pada isolasi diatas diperoleh 4 senyawa alkaloid. Dan pada fraksi ke IV dilakukan Analisis data spektrum RMI ( resonansi magnetik inti) karbon dan analisis DEPT (Distortionless Enhancement Polarization Transfer) memberikan sinyal atom karbon sebanyak 23 yang terdiri dari 9 sinyal pada medan rendah (100,9-169,1 ppm ) dan 14 sinyal pada medan tinggi high field (26,5-77,7 ppm ).
Yang jadi permasalahan saya, setelah kita mengetahui semua data-data tersebut bagaimana tahapan/cara selanjutnya sehingga kita dapat menentukan bahwa senyawa fraksi IV tersebut merupakan brusin. Dan kenapa untuk analisis spectrum RMI ini dlakukan 3 kali analisis, yaitu  analisis RMI proton, RMI karbon, RMI 2D 1H-1H COSY, dan 1H-13C COSY, bagaimana keunggulan dari masing-masing analisis ini sehingga harus dilakukan ketiga-tiganya??

2 komentar:

  1. Spektroskopi RMI proton pada hakikatnya merupakan sarana untuk menentukan struktur senyawa organik dengan mengukur momen magnet atom hidrogennya. Pada kebanyakan senyawa, atom hidro-gen terikat pada gugus yang berlainan (seperti –CH2 -, -CH3 , -CHO, —NH;,-CHOH-, dan sebagainya) dan spektrum RMI proton merupa kan rekaman sejumlah atom hidrogen yang berada dalam keadaan lingkungan yang berlainan tersebut. Tetapi, spektrum itu tidak dapai. memberikan keterangan langsung mengenai sifat kerangka karbon' molekul tersebut; ini hanya dapat diperoleh dengan spektroskopi RMI karbon-13 yang akan diterangkan kemudian.
    Spektrum RMI proton dapat sangat rumit. Misalnya, akibat antaraksi proton yang terikat pada atom karbon yang berdampingan, sinyal spektrum mungkin tampak sebagai 'doblet' atau 'triplet', bukan puncak tunggal. Karena itu, penafsirannya memerlukan keahlian. Walau pun demikian, informasi fitokimia dapat diperoleh tanpa menganahsis spektrum secara terinci.
    Sinyal dari atom karbon dalam alat RMI dapat dideteksi karena ada-nya sejumlah kecil (kira-kira 1,1%) atom karbon-13 bersama-sama dengan karbon-12 dalam senyawa alam dari tumbuhan. Momen magnet yang lebih kecil yang dihasilkan oleh 13 C, bila 'dibandingkara dengan momen magnet proton, berarti .sinyalnya jauh lebih lemah. Spektroskopi RMI'-13 C dapat dipakai secara umum hanya setelah ada kemajuan teknik RMI denyut dan analisis alihragam Fourier, bahkan dengan kemajuan ini pun masih diperlukan waktu instrumen yang lebih besar daripada RMI proton.
    Spektroskopi RMI-^C pada hakikatnya merupakan pelengkap RMI proton, dan kombinasi kedua cara itu merupakan alat yang kuat pada penentuan struktur terpenoid, alkaloid, atau flavonoid baru. Spektroskopi ini berguna pada analisis glikosida, pada penentuan ikatan ahtara berbagai bagian gula dan konfigurasinya. Pengukuran RMI proton dan RMI-^C telah digunakan dengan berhasil pada analisis struktur protein dan makromolekul lain serta analisis lainnya (lihat Jones, 1980). Tidak ada pcnuntun sederhana mengenai spektroskopi RMI yang ditulis khusus untuk ahli tumbuhan. Tetapi banyak buku tentang penggunaan RMI dalam kimia organik (misalnya Jackman, 1959; Scheinmann, 1970) atau dalam biokimia (misalnya James, 1975).
    Ketiganya harus dilakukan agar struktur dapat ditentukan secara teliti.

    BalasHapus
  2. Saya sependapat dengan saudari katarina, dimana dalam menentukan struktur akan sangat menentukan sekali dengan metode analisis apa yang digunakan. Pada penentuan struktur alkaloid antara lain:
    1). Spektroskopi RMI proton
    Digunakan untuk mengukur momen magnet atom hidrogennya dan berapa jumlah H yang terikat.
    2). Spektroskopi RMI karbon 13
    Digunakan untuk memberikan keterangan langsung mengenai sifat kerangka karbon' molekul tersebut.
    Sedangkan untuk RMI 2D 1H-1H COSY, dan 1H-13C COSY merupakan pelengkap dari kombinasi 2 jenis spektroskopi sebelumnya. Metode analasis yang telah diuraikan merupakan cara yang lazimnya digunakan dalam penentuan struktur senyawa bahan alam. Meskipun terkesan rumit pengerjaannya terutama dalam penafsiran sinyal-sinyal spektrum yang ditimbulkan, akan tetapi metode tersebut telah dipercaya keakuratannya dalam menganalisis penentuan struktur. Dan itu telah teruji dengan banyaknya penenlitian yang ada.
    trims

    BalasHapus