Penentuan
Struktur Flavonoid
Sinyal yang dihasilkan dari IR
adalah sinyal IR yang diserap oleh molekul untuk melakukan gerak vibrasi.
Dengan menggunakan IR dapat diketahui gugus fungsi yang terdapat didalam
senyawa organik. senyawa flavonoid, memiliki banyak gugus fungsi, yaitu:
- Ikatan rangkap karbon – karbon C=C : mempunyai penyerapan cahaya pada daerah serapan 1500 – 1600 cm-1 dengan intensitas serapan sedang dan tajam.
- Ikatan rangkap karbon – oksigen C=O : merupakan salah satu penyerapan yang sangat berguna, yang bisa ditemukan pada daerah sekitar 1705 – 1725 cm-1 dengan intensitas serapan kuat dan tajam.
- Ikatan tunggal karbon – oksigen C–O : mempunyai penyerapan dalam ‘daerah sidik jari’, yang yang bisa ditemukan pada daerah sekitar antara 1000 – 1300cm-1,dengan intensitas serapan lemah dan melebar.
- Ikatan tunggal karbon – hidrogen C – H : mempunyai penyerapan cahaya yang terjadi pada daerah serapan 3050-3150 cm-1, dengan intensitas serapan lemah dan tajam akibat rentangan C – H aromatik.
- Ikatan tunggal oksigen – hidrogen O – H : menyerap sinar yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi lingkungannya. Ikatan O – H ini akan sangat mudah dikenali dalam sebuah asam karena akan menghasilkan intensitas serapan lebar atau lembah yang sangat luas pada daerah sekitar 3200-3500 cm-1.
Sedangkan NMR digunakan untuk
menentukan kerangka dasar dari suatu senyawa organik. NMR yang sering digunakan
adalah H-NMR, dimana posisi atom Hidrogen pada rantai karbon menentukan
pergeseran kimia. Semakin polar ikatan pada hidrogen, semakin besar pergeseran
kimianya. Oleh karena itu, bagi senyawa flavonoid yang mengandung gugus
hidroksil akan memiliki puncak pada daerah yang jauh.
Contohnya pada senyawa flavonoid,
misalnya pada senyawa quercetin, dari spektorkopi NMR diketahui bahwa senyawa
tersebut mengandung 15 atom C dengan rumus C15H10O7. Selanjutnya dari spketrum
IR:
Dari spektrum tersebut, diketahui
bahwa senyawa mengandung gugus hidroksil, C-H alifatik, C=C serta dua buah H
yang bertetangga dalam cincin aromatik dari daerah serapan yang ditunjukkan.
Contoh spectrum Inframerah pada antosianin
Contoh lain:
a.Apegenin
Apigenin
merupakan senyawa flavonoid yang termasuk ke dalam golongan flavon. Secara
kimia apigenin didefinisikan sebagai senyawa 4 5,7- ,׳ trihidroksiflavon. Secara
umum apigenin memiliki aktivitas anti inflamasi dan merupakan senyawa
yang dapat digunakan sebagai obat penyakit hati serta sebagai antispamodik.
Struktur
Apegenin
Spectrum
IR Apigenin
Spektrum
NMR Apigenin
b.Genestein
Genistein
adalah sebuah isoflavonoid dari produk kedelai yang memiliki sifat antitumor.
Genistein dibentuk dari biochanin A dan dimetabolisme menjadi p-etilfenol
esterogen inaktif.
Struktur
Genistein
Spectrum
IR Genistein
Spectrum
NMR Genistein
PERMASALAHAN:
Dari
beberapa contoh penentuan struktur senyawa flavonoid dengan IR dan NMR di atas,
timbul pertanyaan yang menjadi permasalahan saya dalam memahami cara penentuan
struktur flavonoid.
Permasalahannya,
yaitu:Pada satu senyawa flavonoid, misalnya genistein dengan spektroskopi NMR
dihasilkan beberapa puncak tajam yang berbeda-beda panjang gelombang yang
menunjuakan intensitas serapan dan kekhasan sinyalnya. Mengapa panjang
gelombang yang dihasilkan oleh spektroskopi NMR untuk senyawa Apigenin
berbeda-beda? Dan apa makna dari munculnya beberapa puncak pada hasil spektroskopi
NMR tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar